Write About Today

Hari ini, saya bangun jam 5 pagi. Setelah shalat subuh, saya main hp sebentar sambil menunggu Ibu saya selesai mandi. Jam 6 kurang sekian menit, saya selesai mandi, dan langsung bersiap untuk mengantar Ibu saya ke CFD. 

Saya nulis ini pukul 22:22 WIB, btw. Dan, udah 2 bulan saya libur ngisi blog, di bulan Agustus ini baru mulai lagi. Setelah istirahat yang lumayan, seharusnya di postingan kali ini saya semangat, tapi malah biasa aja. Hm. 

Dan, entah kenapa walau udah ada sekian postingan di blog ini, setiap kali saya nulis postingan baru, pasti terlintas di pikiran saya, "apakah lebih baik jika saya menggunakan bahasa yang baku/formal, bahasa sehari-hari, atau semi-formal?". Terkadang saya merasa saya harus menggunakan bahasa sehari-hari aja, supaya saya nggak terlalu merasa ada beban saat menulis. Tapi, kalau saya nulis menggunakan bahasa baku, itu bisa sekalian melatih kemampuan menulis saya supaya terus jadi lebih baik dan lebih baik lagi. Tapi, daripada bahasa baku, bahasa sehari-hari lebih friendly untuk pembaca. Tapi juga... 

Ah udah deh. 

Sesampainya di CFD sekitar pukul 06:30 WIB, saya langsung memarkirkan motor saya, dan duduk di bawah pohon, sendirian. Ibu saya sudah hilang entah kemana masuk ke dalam keramaian CFD, walau belum terlalu ramai karna masih pagi, tapi bagi saya itu udah termasuk ramai. 

Kira-kira 20 menit kemudian, suara musik senam mulai terdengar di telinga saya. Setiap minggu, Ibu saya memang cukup rutin mengikuti senam di KJ. Terkadang Ibu saya pergi dengan teman-teman beliau, terkadang juga meminta saya untuk mengantarkan. 

Sudah pukul 7 lewat sekian, saya masih duduk di bawah pohon, sendirian, sambil membuat template postingan di PixelLab untuk feed instagram. Tapi kemudian, muncul beberapa orang dengan sebuah mobil di belakang saya. Saat itu saya baru menyadari bahwa saya sedang duduk di lapak orang. Lalu saya pun segera pindah ke list trotoar di depan tempat saya duduk. Tidak lama setelah itu, seseorang menaruh manekin di samping orang yang duduk di samping saya dengan jarak yang cukup dekat. Saya pun segera pindah lagi ke bagian list trotoar lain di sebelah kiri lapak. "Ok, aman", kata saya dalam hati. Banyak juga yang duduk di list trotoar selain saya, mereka mengelompok, sedangkan saya sendirian. 

Sudah jam 8, dan suara musik senam masih terdengar di telinga saya. Sudah berapa lama saya duduk menunggu? Dan lagi, mata saya yang meminta di siram kopi, menambah rasa ... ini. 

Beberapa belas menit kemudian, musik senam berhenti, saya pun segera menelpon Ibu saya untuk memberitahu letak di mana saya duduk, tapi nggak ada jawaban. Saya pun menelpon lagi, lagi, lagi, lagi, dan 1000 kali lagi—bercanda, nggak sampai 1000 kali, kok—tapi tetap tidak ada jawaban. Sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 08:30 WIB lewat sekian yang artinya saya sudah menunggu selama ±2 jam. Duduk selama ±2 jam?? 

Tiba-tiba dari arah parkiran, Ibu saya memanggil. Ternyata Ibu saya sedang mencari saya. Ternyata lagi, Ibu saya nggak bawa hp. *Senyum datar 

Kami berdua pulang, untuk kembali. Ibu saya sudah manjer alias DP-in sebuah baju di salah satu lapak di CFD. Ibu saya nggak bawa uang lebih, jadi lah DP dulu. Kami pulang dan ambil uang, kemudian langsung berangkat lagi ke CFD. 

Sesampainya di CFD, Ibu saya turun dan langsung masuk ke keramaian CFD lagi, sedangkan saya belok ke jalan arah pulang dan menunggu Ibu saya di pinggir jalan. Saya menunggu, cukup lama, lagi. 

Setelah entah berapa menit berlalu, Ibu saya akhirnya muncul di spion motor. Terlihat Ibu saya berjalan 10 meter di belakang saya, saya pun langsung menyalakan motor. Ibu saya datang sambil memberitahu saya bahwa beliau beli cakwe (kesukaan saya) dan ikan cupang betina (yang udah sejak lama saya pengin beli). Jelas saya langsung senang yaaa. Hahaha. 

Kami berdua pun kembali ke rumah. 

Sesampainya di rumah, saya langsung memindahkan ikan cupang betina saya ke gelas bir (gelas bir yang saya alih fungsikan menjadi akurium cupang). 

Btw udah jam 23:09 WIB. 

Sekarang 23:10 WIB. 

"Ok, buruan!" 

Sebelumnya, saya udah punya ikan cupang yang lain, nanti akan saya ceritakan di segmen diary di tanggal 28 nanti, yaa. 

Di postingan ini, saya nggak akan bahas terlalu panjang soal cupang. Saya akan bahas panjang soal cupang di postingan lain aja. Tapi intinya, saya senang akhirnya saya bisa punya cupang betina. (: Makasih buat Ibu saya. (: Entah kenapa Ibu saya seneng kasih saya cupang padahal tau saya ini anak cewek. :D 

Tapi tapi, uang beli cupangnya saya ganti. Jadi, ini bukan lagi dikasih Ibu saya, melainkan saya beli sendiri. :D 

Cupang udah saya urus, lalu saya pun langsung mencoba cakwe yang Ibu saya beli. Ok, udah segitu aja cerita tentang cakwe-nya. 

Sudah mau adzan dzuhur, saya mengantuk, akhirnya saya mencoba untuk tidur sebentar. Tugas saya hari ini adalah nyuci piring dan nguras bak mandi doang. Ok, tidur. 

Baru saja saya mencoba untuk tidur, suara kakak pertama saya terdengar di telinga. Jauh-jauh dari rumah mertua, dia datang ke sini untuk mancing. "Ok, kayaknya saya nggak akan bisa tidur sekarang, nih". 

Bla bla bla. 

Sekitar jam 1 siang lewat sekian menit, rumah sepi, tinggal saya seorang diri. Ibu saya main ke rumah tetangga, sedangkan adik dan kakak saya pergi memancing. Saya mencoba untuk belajar menjahit lagi, sebentar, karena habis itu benangnya putus dan saya lupa urutan pasang benang di mesin tersebut, jadi lah harus stop dulu.

Iya, btw, saya memutuskan untuk menjadi penjahit aja. (: Saat ini saya sedang belajar menjahit. (: Sudah seharusnya saya senang, karena permintaan saya ke Mae Pae saya sejak dulu kala saat saya masih SMP, akhirnya terkabulkan. Mereka akhirnya mengizinkan saya jadi penjahit, dan mau mengajarkan saya menjahit. (((: 

"Cheers!" *Benturin dua gelas bir berisi ikan cupang

Rumah sepi, saya lupa urutan pasang benang mesin, akhirnya saya memutuskan untuk beres-beres rumah aja. Ok. Selesai. Lanjut nyuci piring. Saat nyuci piring, entah kenapa saya tiba-tiba bertanya kepada diri sendiri, "Siapa yang paling kamu sukai di dunia ini?". Lalu saya pun tanpa sadar dengan sambil tersenyum kayak orang gila menjawab, "Diri sendiri!". Asli,... gila. =D

Tiba-tiba udah sore, saya masih seorang diri di rumah. Lanjut nguras bak mandi. Ok. Selesai. 

Jujur, sejak masih kecil saya tuh sangat suka mengerjakan pekerjaan rumah tangga (kecuali masak, karna sampai saat ini saya masih belum bisa masak). Satu yang nggak saya suka dari mengerjakan pekerjaan rumah tangga adalah... orang-orang rumah yang nggak bisa menghargai itu semua. Contoh: orang udah capek-capek nyapu, eh dia seenaknya ke luar tanpa pakai sendal, dan masuk tanpa keset dulu. Mantap! 

Jujur lagi, sebenernya hari ini saya belum tau mau nulis pakai prompt apa. Nggak ada niat sama sekali mau nulis pakai prompt ini. Karna prompt ini kan udah pernah saya pakai, masa mau saya pakai lagi? 

Berikut tulisan saya dengan prompt yang sama setahun lalu: 

Hari ini rencananya saya hanya ingin merapihkan blog. Jam 10 pagi, saya mandi, lalu bersih-bersih rumah. Tapi tidak lama setelah dibersihkan, rumah sudah ngeresss lagi lantainya. (: Tidak apa-apa. 

Setelah itu saya masuk kamar, dan berusaha untuk fokus ke blog saya. Tapi saya dengar dari kamar, di dapur, Kakak, Adik, Bapak, Ibu saya sedang mengobrol asyik. Akhirnya tergodalah saya untuk ke dapur, dan ikut mengobrol. Lucu, obrolan kami tadi siang itu cukup lucu, dan menyedihkan. 

Obrolannya apa saja? Kami membahas soal tetangga yang sering sekali judes kepada para pelanggannya. Dan walau itu cerita menyebalkan, tapi lucu saat kami yang tidak merasakan ke-judes-an Ibu pedagang itu, mendengar cerita bagaimana respon dari pelanggan si Ibu pedagang saat di judesin. 

Dan yang menyedihkan, adalah bahasan mengenai Bapak dan Ibu saya yang besok ingin pergi ke Pekalongan. Sedangkan saya harus tetap dirumah menjaga keponakan dan para tanaman Ibu saya. Sad. ": Secara, saya yang dari dulu ingin ke Pekalongan lagi, tapi malah... ": 

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, saya pun mengambil nasi, hendak makan. Selesai makan, kami sekeluarga kembali mengobrol-ngobrol. Saat sedang mengobrol, Kakak saya tiba-tiba menyuruh Adik saya untuk cepat-cepat bersiap. Ibu saya pun bertanya, "Emang mau kemana?". "Mau ke pantai" jawab adik saya. 

Saya yang mendengar bahwa mereka ingin pergi ke pantai, muncul rasa sedih karna saya juga ingin pergi tapi mereka tidak mengajak saya. Kan sedih ya kan? Nah akhirnya saya nyeletuk, "Dih parahnya gak ngajak-ngajak". Kakak saya yang mendengar itu, tidak terlalu menggubris. Dan mereka pun lanjut bersiap-siap. 

Tapi tidak lama itu, disaat saya kira mereka semua sudah pergi. Eh tiba-tiba Kakak saya balik ke rumah, terus bilang "Ayo mau ikut gak?". Ya saya tanya dulu dong, "Serius gak?" kata saya gitu. Terus kata Kakak saya, "Ayo, serius". Ya sudah saya langsung cepat-cepat bersiap. 

Berangkatlah kami berempat menuju pantai. Iya berempat, saya, Kakak saya, Adik saya, dan teman adik saya. Diperjalanan, kondisi jalan ramai lancar. Oya, yang kami tuju adalah salah satu pantai di Anyer. Saat itu saya belum tau kami hendak menuju pantai mana. 

Di depan, saat kami sudah memasuki daerah Anyer, jalanan cukup ramai padat, dan banjir pula di beberapa titik. Tapi untunglah motor kami tidak kenapa-kenapa. Selain itu, perjalanan kami juga diwarnai dengan hujan. Kami berempat sempat berteduh dua kali menunggu hujan reda. 

Jalanan ramai, dugaan saya sih karna banyak orang yang ingin liburan. Secara, PPKM terus-terusan di perpanjang. Jadilah masyarakat mengincar tempat liburan di daerah yang berzona hijau. Dan kebetulan, Anyer berstatus hijau. 

Saat dijalan, saya sempatkan untuk merekam beberapa detik kondisi jalanan yang basah terkena air hujan. Sangat teduh diliatnya. 

Lalu, sampailah kami di pantai yang mereka bertiga tuju. Iya mereka bertiga, karena kan saya tidak tau tujuan saya kemana. Wkwk, canda. Kami sampai di Pantai Marbela. 

Kondisi pantai tidaklah ramai, namun tidak juga sepi. 

Kami parkir di sebuah warung. Mereka bertiga mengobrol-ngobrol terlebih dahulu, sambil membetulkan gagang spion. Sedangkan saya, sibuk memesan 1 porsi Mie ke Ibu Warung. 

Setelah beberapa waktu mereka tetap tidak bisa juga membetulkan gagang spion. Akhirnya mereka bersiap untuk berenang. Sedangkan saya sibuk menyantap Mie yang sudah saya pesan. 

Saat mereka berada di bibir pantai, ada beberapa moment yang menurut saya bagus. :v Lalu saya rekamlah mereka. Ini saya lakukan untuk keperluan story WA dan reel IG. Wk. 

Saya senang berada disana, walau saya tidak melakukan apa-apa. Kebanyakan orang akan langsung menghampiri air jika sudah berada di pantai. Saya? Saya ingin melakukan itu, namun sedang tidak terlalu ingin. 

Kamu mau tau? Saya terbiasa menyerap vibes dari tempat yang saya sukai. Tenang, sejuk, suara ombak, kondisi awan, air hujan, dingin, angin laut, aroma dari air laut pantai dan pasir. Jadi walau saya tidak memotret apapun disana, saya bisa merasakan kembali perasaan saat itu di waktu lain. 

Waktu berlalu, hari mulai gelap, dan kami bersiap untuk pulang. 

Di perjalanan pulang, setelah cilok yang telah adik saya beli, habis. Saya fokus kepada suasana jalanan dan langit sore yang masih mendung. Terasa menyenangkan saat saya sedang berada diluar, saya senang merasakan angin luar. 

Sekitar jam 7 kurang, kami sampai rumah. Saya bergegas cuci kaki, tangan, dan muka. Lalu setelah itu saya langsung pergi tidur. Ya, saya lelah, ternyata. 

Lalu setelah beberapa jam kemudian, saya pun terbangun, dan terpikirkan untuk menulis semua ini. 

Sebenarnya, masih ada yang bisa saya ceritain dari sejak abis nguras bak mandi sampai detik ini, tapi ya udah lah ya segitu aja, saya udah ngantuk berat. Toh ini blog saya, jadi ya suka-suka hati saya mau gimana. Senangnya punya blog sendiri. Kakakakakak! 

Sebagai akhir:
Apa kamu percaya dengan kalimat "semua hal datang pada waktu yang tepat"? 

Ok, 23:48 WIB. Bye!

Post a Comment

Previous Post Next Post