Topik Kehidupan

Halo! Udah tanggal 21, waktunya post segmen QNA. Di bawah ini adalah pertanyaan dari seseorang yang saya kenal di dunia maya, berikut juga dengan jawaban yang saya berikan ke dia. Namun di sini saya sudah edit beberapa kata dan kalimatnya menyesuaikan penggunaan blog ini sendiri. 

Seharusnya saya post ini di bulan Juni karna pertanyaan ini ditanyakan pada tanggal 9 di bulan Juni kemarin. Namun karna di bulan Juni dan Juli saya libur nge-blog, jadi lah saya baru post sekarang. Dan ya, terima kasih untuk kamu yang udah menanyakan ini. Kamu udah bertanya banyak hal, salah satunya pertanyaan ini yang menurut saya harus saya dokumentasikan. Terima kasih. *Nyatuin dua telapak tangan sambil nunduk dan sedikit membungkuk

Aku mau tau dari point of view kamu, kenapa kamu menganggap topik kehidupan kadang membosankan? – R*me 

Inti dari topik kehidupan, menurut saya hanya satu: kenapa / alasan. Misal: kenapa Tuhan menciptakan kehidupan dan manusia?, kenapa harus ada hari buruk?, kenapa harus ada kesedihan?, kenapa ujian seseorang bisa begitu berat?, kenapa hal ini / itu bisa dan harus terjadi?, dll. 

Sedangkan saya hanya manusia yang pengetahuan, penglihatan, dan kemampuan berpikir saya terbatas. Pertanyaan-pertanyaan "kenapa" di atas itu nggak mungkin banget bisa saya jawab dengan benar, saya hanya bisa mengira-ngira. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas itu bisa bermacam-macam, tapi menurut saya hanya ada dua kesimpulan, entah karena ada 'alasan baik' di baliknya, atau 'alasan buruk'. Tapi karena saya percaya dengan "apapun yang terjadi adalah karena ada campur tangan Tuhan", maka menurut saya hanya ada jawaban dengan alasan baik di baliknya. Karena nggak mungkin banget Tuhan mengizinkan sesuatu terjadi dengan niat, tujuan, atau alasan yang buruk. 

Topik kehidupan adalah topik yang nggak akan ada habisnya, sesuatu yang nggak pasti, nggak ada akhirnya, sama dengan membosankan. Tapi tetap harus dibahas atau saya pikirkan, supaya saya bisa mengambil hikmahnya. 

Tapi saya sedang mengurangi banget bertanya-tanya tentang alasan dari apa yang terjadi di kehidupan saya, bosan banget karena ujungnya selalu sama, hanya satu: ada alasan baik di baliknya. Tapi kalau ada orang lain yang mengajak saya membahas topik ini, maka dengan senang hati saya akan ikut. 

Dulu, saya udah terlalu banyak dan terlalu sering membahas topik ini. Bersenang-senang, tertawa, bahagia, menurut saya lebih baik daripada harus terus berkutat di topik kehidupan. Atau kalau harus membahas suatu hal, saya lebih suka membahas tentang psikologi, MBTI, kepribadian, kesehatan mental, atau semacamnya. Hehe. :D Atau bisa juga bahas topik relationship kayak percintaan, pertemanan, persahabatan, atau boleh juga bahas urusan pekerjaan. Begitu.

Jawaban di atas itu belum menjelaskan semua alasan kenapa saya menganggap topik kehidupan kadang membosankan. Oh, nggak lagi, untuk saat ini saya bisa bilang bahwa topik kehidupan bagi saya sudah masuk ke kategori membosankan, bukan lagi/hanya 'kadang'. Dan tolong jangan tanya kenapa, ya. (= 

Ok, segitu aja. See you di next post! o/

Post a Comment

Previous Post Next Post