Introvert

Introvert | Hida – Know Thyself, Hida, StHidayah, sthidayah.com, sthidayah_

Halo! Kembali lagi bersama saya, Hida. :D (Elah, klasik banget opening-nya. :') Kali ini saya bakal menjawab 5 pertanyaan dari 10 pertanyaan yang saya temukan di sebuah pict di Pinterest. Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terima kasih terlebih dahulu kepada pemilik blog myblogcoffeeandcamera.blogspot.com karena sudah membuat 5 dari 10 pertanyaan ini. Okay, jadi, sesuai judul, ini berkaitan dengan kepribadian saya yang introvert. Apa saja itu? Sila scroll!

Do you have fewer friendships than most and prefer quality over quantity?

Saya nggak ingat punya teman lain selain dari teman sekolah, teman kerja, teman main waktu kecil, dan teman dunia maya. Saya nggak pernah berkenalan apalagi menjalin pertemanan dengan orang asing di dunia nyata. Selain itu, saya udah jarang pakek banget komunikasi apalagi ketemu dengan teman-teman yang saya sebutkan di atas, kecuali teman dunia maya. Untuk saat ini, bisa dibilang, teman yang sering saya ajak bicara ya cuma teman di dunia maya, dan mereka pun berganti-ganti. Iya, saya suka berkenalan dengan orang asing di dunia maya, dan mengobrol tentang banyak hal dengan mereka. Jadi, mungkinkah lebih tepat kalau dikatakan saya memang nggak punya teman?

Perihal kualitas dan kuantitas: ya, saya lebih memilih kualitas. Tapi, saya sendiri, apa termasuk ke dalam teman yang berkualitas? Dan, definisi teman berkualitas sendiri bisa berbeda-beda bagi setiap orang.

Do you dislike forced socializations and superficial relationships?

Ya, saya nggak suka banget kalau harus dipaksa untuk bersosialisasi, apalagi jika dengan orang-orang yang nggak saya suka. Setiap orang itu berbeda-beda. Sama seperti di dunia hewan, ada ikan, burung, kelelawar, kambing, semut, dll. Nggak mungkin bisa seekor ikan dipaksa untuk bersosialisasi dengan sekumpulan kerbau, benar?

Dan soal superficial relationship: ya, saya nggak suka. Soal relationship, bagi saya itu hal yang kompleks. 

Do you speak only when you have to say something meaningful and important?

Tergantung. Jika dengan orang yang nggak saya suka, maka jawabannya adalah iya. Tapi selain itu, sebenarnya saya lebih suka mengobrol, menyapa, dan bertanya sesuatu, kepada teman, orang yang baru saya kenal, rekan kerja, dan terutama kepada orang-orang yang menurut saya penting untuk saya ajak bicara. Ini berguna untuk menghilangkan jarak, mencegah kecanggungan, dan ya itu juga sebagai bukti bahwa saya memang manusia. Masalahnya adalah saya seringkali bisa sewaktu-waktu malas bicara walau hanya untuk sepatah kata, atau saya menjadi tidak suka dengan seseorang karena alasan tertentu, itu membuat hubungan baik yang sudah saya bangun dan jalin bersama orang-orang / orang tersebut, bisa hancur seketika dan meninggalkan kesan yang buruk.

Dan mungkin, kalimat di bawah ini juga bisa membantu menjelaskan bagaimana diri saya. 

Introvert | Hida – Know Thyself, Hida, StHidayah, sthidayah.com, sthidayah_

Do you act differently around strangers and your group of friends?

Untuk saat ini, jika di sekitar atau kepada orang yang nggak atau baru saya kenal, saya malah lebih ramah, dan mudah untuk berbicara dan mengobrol, terkecuali saat saya sedang tidak ingin bicara atau hasil analisa singkat saya mengatakan bahwa orang tersebut termasuk ke dalam kategori orang yang nggak saya suka.

Jika di sekitar atau kepada teman, itu tergantung dengan teman yang mana? Jika dengan teman kerja, biasanya saya akan ramah dan santai untuk mengobrol. Jika teman yang lain selain teman dunia maya, terutama teman di lingkungan sekolah, biasanya saya cenderung lebih diam. Jangan tanya kenapa, ya. 

Introvert | Hida – Know Thyself, Hida, StHidayah, sthidayah.com, sthidayah_

Do you avoid telephone calls and public speaking and prefer to express yourself in writing?

Tergantung, sih. Soal panggilan telpon, kalau saya lagi di tempat kerja, di tempat umum, di luar ruangan, atau lagi bersama orang-orang penting, misal guru atau atasan, maka ya saya bakal tolak. Termasuk juga panggilan dari orang yang baru saya kenal, panggilan yang nggak penting-penting banget, dan panggilan iseng.

Daripada menelpon, saya lebih suka mengirim pesan kalau itu nggak urgent banget, karena saya nggak pernah tau di seberang sana orang tersebut lagi apa dan lagi di mana. Mungkin aja lagi di situasi dan kondisi yang nggak mungkin banget untuk megang handphone walau hanya sekedar untuk mematikan panggilan apalagi mengangkat panggilan dari saya.

Soal berbicara di depan umum, sejujurnya saya suka dan sangat ingin membiasakan diri dengan itu, hanya saja saya belum ada kesempatan untuk melakukan itu. Dan soal mengekspresikan diri dengan menulis: bisa dilihat, postingan ini ada, di blog ini, maka artinya?

Post a Comment

Previous Post Next Post